Rabu, 27 November 2013

AS Diskreditkan Tokoh Radikal Lewat Pornografi

Radar Publik Kamis, (28/11/2013)
Washington – Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) ketahuan berupaya mempermalukan tokoh-tokoh radikal Islam dengan mencari kaitan mereka dengan situs-situs porno. Tujuannya, menghancurkan reputasi mereka di mata publik.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah dokumen sangat rahasia (top secret) milik NSA yang dibocorkan oleh bekas pegawainya , Edward Snowden. Sebagaimana diberitakan Huffington Post, dokumen tertanggal 3 Oktober 2012 itu mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh radikal dicari aktivitasnya, apakah mereka pernah melihat-lihat situs porno ataupun pernah menggunakan kata-kata cabul pada gadis-gadis lugu.

Direktur NSA menyebut program itu sebagai DIRNSA. “Tanpa menyebut individu-individu tertentu, tidak mengagetkan bahwa pemerintah AS menggunakan segala macam cara untuk menganggu orang yang dicurigai sebagai teroris yang merugikan negara dan meradikalisasi orang lain supaya melakukan kekerasan,” ujar Shawn Turner, Direktur Hubungan Masyarakat National Intelligence kepada Huffington Post melalui email, Selasa (26/11/2013).

Wakil Direktur Legal America Civil Liberties Union (organisasi perlindungan kebebasan hak sipil Amerika), Jameel Jaffer mengatakan, dokumen tersebut menunjukkan bahwa NSA telah melakukan pelanggaran. “Perlu diingat bahwa aktivitas NSA selalu terfokus—bahwa lembaga tersebut mengumpulkan banyak informasi sensitif mengenai seseorang,” ujarnya.

"Di mana pun Anda berada, NSA selalu mempunya data mengenai pandangan politik Anda, catatan kesehatan Anda, hubungan intim Anda dan aktivitas online Anda. NSA bilang ini informasi personal yang tidak dilanggar, tapi dari dokumen itu ketahuan bahwa NSA sangat jelas melakukan pelanggaran,” tegas Jaffer. (Red)